artikel by ADE “OPTIMALISASI POWERPOINT SBG MEDIA BELAJAR”

Kemajuan suatu bangsa salah satu indikatornya dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikannya. Demikian pula sebaliknya kemajuan suatu bangsa memegang pengaruh yang cukup besar terhadap sektor pendidikannya. Sekarang bagaimana halnya dengan perkembangan kemajuan pendidikan di negara kita? Kalau kita amati perkembangan pendidikan di negara kita sebenarnya cukup menggembirakan, seperti terdapat beberapa putra putri bangsa yang meraih juara pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional. Hanya saja prestasi tersebut tidak diimbangi dengan kemajuan di bidang pendidikan di negara kita. Untuk menanggulangi hal tersebut segala uapaya telah dan tengah dikerahkan mulai dari pembenahan kurikulum, pengayaan materi di luar jam sekolah, perbaikan sarana dan prasarana sekolah juga peningkatan sumberdaya tenaga kependidikan khususnya guru.

Salah satu solusi yang dapat guru lakukan adalah membenahi model pembelajaran yang dilaksanakan dalam menyampaikan materi ajar di kelas. Terlebih lagi dengan semakin pesatnya perkembangan IPTEK, menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran. Jika sarana tersebut telah disediakan oleh sekolah maka sekurang-kurangnya guru diharapkan mampu mengoprasikan dan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Namun jika tidak, disanalah dituntut pula ketrampilan guru untuk membuatnya sendiri. Cara guru untuk mendesain pembelajaran yang lebih baik salah satunya dengan memanfaatkan media belajar. Metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru sangatberpengaruh terhadap hasil proses belajar mengajar karena materi pelajaran dapat disajikan dengan lebih baik, lebih efisien, lebih menarik dan dapat lebih mudah untuk diterima dan dimengerti oleh siswanya.

Banyak pengertian media pembelajaran yang diungkapkan oleh para tokoh, tapi menurut terminology-nya kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata wasaaila artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pembelajaran diartikan bagaimana “transfer of knowledge” atau proses perpindahan pengetahuan dari pengajar terjadi kepada anak didiknya sehingga diharapkan anak didiknya mampu menerima, menyerap, memahami dan menciptakan ide-ide kreatif yang baru.

Keuntungan menggunakan media belajar :
 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka)
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya :
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realitas, gambar, film, atau model;
b. Objek yang kecil , bisa dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar;
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto, maupun secara verbal;
e. Objek-objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin) dapat disajikan dalam model, diagram, dan lain-lain;
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan sebagainya.
 Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk :
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
 Sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda, kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan kesulitan bila harus diatasi sendiri. Lebih sulit lagi bila latar belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama;
b. Mempersamakan pengalaman;
c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Sebelum memutuskan media belajar yang akan digunakan, terdapat beberapa criteria yang harus diperhatikan agar media yang digunakan dapat memberikan hasil yang optimal. Criteria pemilihan media belajar :

 Tujuan
Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong.
 Karakteristik dan mutu teknis
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
 Keadaan siswa
Apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara.

Media belajar dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.
2. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
4. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik

Salah satu contoh media belajar audio visual tersebut adalah dengan menggunakan computer atau yang lebih dikenal dengan media pembelajaran berbantuan komputer. Komputer adalah hasil dari kemajuan teknologi elektronika dan informatika yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menulis, menggambar, menyunting gambar atau foto, membuat animasi, mengoperasikan program analisis ilmiah, simulasi dan untuk kontrol peralatan. Perkembangan teknologi komputer baik hardware maupun softwarenya saat ini sangat mendukung untuk mengembangkan model pembelajaran edutainment( education entertainment) sekaligus sebagai media pembelajarannya.

Seperangkat komputer multimedia, dan aplikasi dasar program komputer Microsoft Windows dan Microsoft Office dapat kita gunakan untuk mengembangkan model dan media pembelajaran edutainment dengan biaya yang cukup murah. Seperti yang dipergunakan tidak hanya dalam dunia pendidikan tapi juga oleh berbagai kalangan dalam seminar/pertemuan resmi lainnya telah banyak menggunakan program Micrososft Windows dan Microsoft Office sehingga pengembangan model pembelajaran edutainment secara praktis dan sederhana dapat menggunakan media komputer dengan program Microsoft PowerPoint.

Mengoptimalkan Microsoft PowerPoint sebagai media belajar berarti memanfaatkan secara maksimal segala fitur dan sediaan yang dimiliki oleh Microsoft PowerPoint untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Aplikasi software Microsoft PowerPoint yang sering digunakan untuk presentasi dapat dioptimalkan penggunaannya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimilikinya seperti hyperlink, insert picture, table, grafik movie ,sound beserta efek animasinya (custom animation) dalam menampilkan gambar bangun, garis, teks dan gambar secara kolaboratif. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

Berdasarkan sebuah penelitian di kota Madiun dilakukan dengan menggunakan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran pengembangan dan pembelajaran konvensional. Pembelajaran pengembangan adalah pembelajaran yang menggunakan PowerPoint sedangkan pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang tidak menggunakan PowerPoint. Berdasarkan cluster random sampling diperoleh SDN 02 Taman dan MI Bakti Ibu sebagai kelas kontrol, SDN 03 Kanigoro dan SDK Santo Yusuf sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian itu adalah pembelajaran dengan menggunakan program PowerPoint lebih baik daripada pembelajaran tanpa menggunakan program PowerPoint baik dari gaya belajar juga dari prestasi siswa.Selain hasil penelitian tersebut Microsoft PowerPoint juga memiliki beberapa kunggulan yang membuatnya pantas digunakan sebagai media belajar. Beberapa kelebihan tersebut antara lain :
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi dengan menggunakan Microsoft PowerPoint diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Seimbangkan antara gambar dan animasi dengan bahan ajar yang ingin disampaikan.
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.

Dalam memanfaat Microsoft PowerPoint sebagai media belajar ada beberapa tips singkat yang dapat menjadi acuan sehingga proses belajar menjadi lebih menarik dan memberi kesan elegan dan professional bagi pendidik :
1. Pergunakan desain yang konsisten. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan slide master, sehingga layout, font, bulleting, dan animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir presentasi.
2. Batasi jumlah baris dalam setiap slide. Jumlah baris dalam slide yang terlalu banyak menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh, sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang lebih parah, siswa tidak akan dapat mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan poin-poin pokok dalam setiap slide, kemudian gurulah yang harus mengembangkan ketika melakukan presentasi.
3. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga dapat dibaca dengan baik oleh siswa.
4. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang berlebihan. Animasi dengan diiringi sound effect yang berlebihan justru menyebabkan siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran, tapi justru menjadi lebih tertarik dan terpaku dengan animasi yang dihadirkan atau sounds yang diperdengarkan.
5. Pertimbangkan untuk membuat tombol-tombol yang langsung menghantarkan pada slide tertentu, sehingga bisa melompat maju ataupun mundur tanpa harus melewati silde demi slide (manfaatkan hyperlink).
6. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu sedapat mungkin disajikan secara grafis, misalnya tabel, skema, dll.
7. Jika terlalu sering teks saja yang ditampilkan, berikan gambar-gambar ilustrasi yang sesuai untuk membumbui presentasi.
PowerPoint dapat diibaratkan sebagai boomerang bagi pendidik/presentator dalam memanfaatkannya sebagai media belajar. Jika PowerPoint dimanfaatkan dengan baik atau benar akan sangat membantu. Terlebih lagi jika pendidik dapat memaksimalkan kegunaan dan fungsi dari powerpoint itu sendiri dan menggabungkan dengan aplikasi lain serta kekreatifannya. Kekreatifan dapat dinilai dari segi keindahan, kejelasan dan pengaturan format powerpoint yang dilakukan dengan sedemikian sehingga siswa dapat menyimak dan menerima hasilnya dengan maksimal. Desain yang simple dan “nyambung” dengan bahan ajar yang disampaikan menjadi nyawa kedua dari sebuah PowerPoint. Karena seringkali dalam banyak presentasi dengan menggunakan PowerPoint yang lebih banyak diperlihatkan adalah desainnya, sehingga pendidik terkadang melakukan kesalahan kecil yang juga dapat berakibat fatal bagi proses pembelajaran seperti terlalu banyak memberi gambar yang sebenarnya malah akan membuat PowerPoint tersebut kacau dan tidak “nyambung”, pemilihan warna yang kacau sehingga tidak dapat dibaca, font huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, pengaturan yang salah dan masih banyak lagi.
Media belajar dan metode mengajar memang memberi pengaruh yang besar dalam proses belajar mengajar. Salah satu bentuk pemanfaatan media tersebut adalah dengan menggunakan Microsoft PowerPoint. PowerPoint memang memiliki banyak keunggulan dan memberikan banyak kemudahan. Namun dalam pemanfaatannya diperlukan juga kebijakan dan kemampuan dari pendidik untuk memahami, menggunakan dan mengoprasikan segala fitur yang ada pada PowerPoint secara optimal sehingga mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Laman

Kategori

Tautan

Meta

Kalender

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Most Recent Posts